Crystal Palace Ajukan Banding atas Degradasi ke Liga Konferensi UEFA

Bagikan

Crystal Palace resmi mengajukan banding atas keputusan UEFA yang menurunkan mereka dari Liga Europa ke Liga Konferensi Eropa. Ketua klub, Steve Parish, menyatakan ketidakpuasan atas keputusan tersebut dan menegaskan bahwa Palace akan memperjuangkan haknya melalui proses banding. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL ONLY.

Crystal-Palace-Ajukan-Banding-atas-Degradasi-ke-Liga-Konferensi-UEFA

Badan Pengawas Keuangan Klub UEFA (CFCB) memutuskan bahwa Crystal Palace memiliki hubungan kepemilikan yang terlalu erat dengan Olympique Lyon. Karena Lyon finis lebih tinggi di liga domestik Prancis, mereka diizinkan tetap di Liga Europa, sementara Palace harus turun ke kompetisi tingkat ketiga Eropa.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Parish menegaskan bahwa klub memiliki argumen hukum yang kuat dan akan membawanya ke Court of Arbitration for Sport (CAS). Ia juga menekankan bahwa pemilik saham John Textor tidak memiliki pengaruh signifikan dalam pengelolaan klub sehari-hari.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Latar Belakang Pelanggaran Aturan Kepemilikan Ganda

Masalah ini berawal dari kepemilikan saham John Textor melalui Eagle Football Holdings. Sebelum 1 Maret, grup tersebut menguasai 77% saham Lyon dan 43,9% saham Crystal Palace, melebihi batas 30% yang ditetapkan UEFA untuk kepemilikan ganda.

Meskipun Palace berargumen bahwa Textor tidak terlibat dalam operasional klub, UEFA tetap konsisten dengan peraturannya. Nottingham Forest, yang awalnya tidak lolos ke Liga Europa, akhirnya menggantikan posisi Palace di kompetisi tersebut musim depan.

Klub asal London ini berpendapat bahwa kepemilikan saham tidak sama dengan kontrol manajerial. Mereka yakin dapat membuktikan bahwa Textor tidak memengaruhi keputusan strategis Palace, sehingga seharusnya tidak melanggar aturan UEFA.

Baca Juga: Arsenal Ngebet Gaet Noni Madueke dari Chelsea, Apa Alasannya?

Proses Banding dan Dampaknya bagi Palace

Proses-Banding-dan-Dampaknya-bagi-Palace

Crystal Palace kini bersiap menghadapi proses banding di CAS untuk membatalkan keputusan degradasi tersebut. Jika upaya ini gagal, mereka terpaksa bermain di Liga Konferensi Eropa, yang memiliki tingkat prestise dan pendapatan lebih rendah dibandingkan Liga Europa.

Parish optimistis dengan peluang keberhasilan banding, mengingat bukti-bukti yang dimiliki klub. Namun, jika tetap harus turun ke Liga Konferensi, Palace akan kehilangan kesempatan bersaing dengan klub-klub besar Eropa serta pendapatan dari siaran televisi dan sponsor.

Selain itu, degradasi ini juga dapat memengaruhi daya tarik klub dalam merekrut pemain berkualitas. Meski demikian, Palace tetap berkomitmen untuk memperjuangkan haknya hingga proses hukum selesai.

Implikasi bagi Masa Depan Kepemilikan Klub di Eropa

Kasus Crystal Palace menjadi contoh nyata bagaimana UEFA memberlakukan aturan kepemilikan ganda secara ketat. Keputusan ini dapat menjadi preseden bagi klub-klub lain yang memiliki hubungan kepemilikan serupa, seperti RB Leipzig dan Red Bull Salzburg atau Manchester City dan Girona.

Jika Palace kalah dalam banding, kemungkinan besar Textor harus mengurangi kepemilikannya di salah satu klub untuk mematuhi regulasi UEFA. Hal ini dapat memicu restrukturisasi kepemilikan di berbagai klub Eropa yang terafiliasi dengan grup investasi yang sama.

Terlepas dari hasil akhirnya, kasus ini mengingatkan para pemilik klub tentang pentingnya mematuhi aturan UEFA secara ketat. Bagi Crystal Palace, proses banding ini bukan hanya tentang kompetisi musim depan, tetapi juga tentang mempertahankan integritas dan masa depan klub di kancah Eropa. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballonly987.com.