Union Saint-Gilloise Tahan Imbang AS Roma Dengan Skor 1-1

Bagikan

Union Saint-Gilloise dan AS Roma mencerminkan betapa sengitnya pertandingan ini. Union Saint-Gilloise memberikan perlawanan hebat.

Union Saint-Gilloise Tahan Imbang AS Roma Dengan Skor 1-1

Pemain-pemain kunci seperti Deniz Undav dan Paulo Dybala menunjukkan kualitas mereka, tetapi kesalahan dalam penyelesaian akhir dan pertahanan yang rapat membuat kedua tim harus puas dengan hasil imbang. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran FOOTBALL ONLY.

Latar Belakang Tim

Union Saint-Gilloise, klub asal Brussel, Belgia, adalah salah satu tim yang mulai menarik perhatian di Eropa. Mereka memiliki sejarah panjang dalam sepak bola Belgia, meskipun lebih dikenal sebagai klub yang relatif kurang berprestasi di beberapa dekade terakhir. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tim yang diasuh oleh pelatih Karel Geraerts ini berhasil kembali ke papan atas Belgia setelah lama terpuruk.

Tim ini dikenal dengan permainan menyerang yang cepat dan mengandalkan kolektivitas tim. Dengan formasi 4-3-3 yang fleksibel, Union lebih sering bermain dengan intensitas tinggi, memanfaatkan lebar lapangan, dan mengandalkan kreativitas para pemain sayap. Meski banyak pemain muda dan tidak begitu berpengalaman di level Eropa, semangat tim ini tidak bisa diremehkan.

AS Roma, yang diasuh oleh pelatih José Mourinho, datang ke pertandingan ini dengan ambisi untuk kembali menunjukkan dominasi mereka di kompetisi Eropa. Klub asal ibu kota Italia ini memiliki sejarah yang kaya, dengan banyak prestasi domestik dan internasional.

Jalannya Pertandingan

Sejak peluit dimulai, AS Roma menguasai penguasaan bola, seperti yang diharapkan. Mereka cenderung mendominasi permainan dengan penguasaan bola yang mencapai 65%, sementara Union Saint-Gilloise bertahan dengan rapat, siap melancarkan serangan balik. Roma menguasai lini tengah melalui Lorenzo Pellegrini dan Bryan Cristante, dengan Dybala yang selalu berusaha mengatur serangan dari belakang striker utama mereka, Tammy Abraham.

Pada menit ke-20, Roma sempat mengancam gawang Union melalui tembakan jarak jauh dari Paulo Dybala. Namun, tembakan tersebut masih bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper Union, Anthony Moris. Meski Roma lebih banyak menguasai bola, Union Saint-Gilloise menunjukkan ketangguhan mereka dalam bertahan. Christian Burgess, bek tengah Union, tampil solid dengan beberapa blok penting yang mencegah serangan Roma berbuah gol.

Namun, meskipun Roma mendominasi jalannya pertandingan, mereka gagal memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Tim tamu terlihat kurang tajam dalam penyelesaian akhir, dengan Tammy Abraham dan Paulo Dybala terlihat kesulitan menembus pertahanan Union. Babak pertama berakhir dengan skor 0-0, meskipun Roma tetap lebih menguasai jalannya pertandingan secara keseluruhan.

Baca Juga: Casemiro Momen Terburuknya Bersama Manchester United

Analisis Pemain Kunci

Analisis Pemain Kunci

Pertandingan antara Union Saint-Gilloise dan AS Roma yang berakhir dengan skor imbang 1-1 di Liga Europa 2024/2025 ini penuh dengan momen penting dan dinamika yang menarik.

Pemain Kunci Union Saint-Gilloise

Berikut ini adalah ada beberapa pemain kunci dari Union Saint-Gilloise:

1. Anthony Moris (Kiper)

Sebagai penjaga gawang utama Union Saint-Gilloise, Anthony Moris tampil luar biasa sepanjang pertandingan. Meskipun timnya kebobolan satu gol melalui sundulan Tammy Abraham, Moris melakukan beberapa penyelamatan krusial yang menjaga timnya tetap dalam pertandingan. Salah satu momen terbaiknya datang di babak pertama ketika ia mampu menggagalkan peluang emas yang diciptakan oleh Paulo Dybala dengan satu penyelamatan gemilang dari tembakan jarak jauh. Moris juga terlihat sangat tenang saat menghadapi bola-bola atas dan beberapa situasi sepak pojok yang dilancarkan Roma, mengamankan gawangnya dengan tegas.

2. Christian Burgess (Bek Tengah)

Christian Burgess adalah pemain yang tidak boleh dilewatkan dalam analisis ini. Sebagai bek tengah yang sangat tangguh, ia menjadi tembok kokoh di lini belakang Union Saint-Gilloise. Dalam pertandingan ini, Burgess sering kali berada di posisi yang tepat untuk menghentikan pergerakan striker Roma, seperti Tammy Abraham dan Paulo Dybala. Dengan postur tubuh yang ideal dan kemampuan membaca permainan yang baik, ia mampu mencegah banyak peluang dari Roma, terutama saat tim tuan rumah terdesak oleh tekanan lawan.

3. Jérémy Doku (Sayap Kiri)

Jérémy Doku adalah salah satu pemain paling menonjol bagi Union Saint-Gilloise, terutama dalam menciptakan peluang untuk timnya. Pemain sayap Belgia ini memperlihatkan kecepatan dan keterampilan teknis yang luar biasa sepanjang pertandingan. Meskipun lebih sering terlibat dalam serangan balik, Doku mampu mengubah tempo permainan dan memberikan ancaman besar di sisi kiri. Di babak kedua, ia terlibat langsung dalam gol pertama Union yang dicetak oleh Deniz Undav. Umpan silang Doku yang akurat mengarah tepat ke kepala Undav, yang kemudian menyundul bola ke gawang Roma.

Pemain Kunci AS Roma

Berikut ini adalah ada beberapa pemain kunci dari AS Roma

1. Paulo Dybala (Gelandang Serang)

Sebagai salah satu pemain bintang Roma, Paulo Dybala menjadi pemain yang paling kreatif dan berbahaya di lini serang tim tamu. Meskipun ia tidak mencetak gol dalam pertandingan ini, Dybala memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan peluang. Keahliannya dalam mengatur serangan dan memberikan umpan terobosan menjadi kunci bagi permainan Roma, terutama dalam menciptakan peluang bagi Tammy Abraham dan pemain lainnya.

Dybala juga menjadi pemain yang paling banyak mencari ruang kosong dan mendekati area pertahanan lawan untuk memberikan ancaman. Pada beberapa kesempatan, Dybala menunjukkan kualitasnya dengan dribel yang memukau dan umpan-umpan matang. Salah satu momen terbaiknya terjadi ketika ia memberikan assist kepada Abraham untuk gol penyama kedudukan, yang menciptakan situasi di mana Roma bisa kembali ke dalam permainan setelah tertinggal 1-0.

2. Tammy Abraham (Penyerang)

Tammy Abraham adalah sosok yang sangat berperan dalam membawa Roma kembali ke jalur kemenangan setelah tertinggal 1-0. Dengan tubuh jangkung dan kemampuan fisiknya, Abraham menjadi ancaman nyata di kotak penalti Union Saint-Gilloise. Pada menit ke-76, ia mencetak gol penyama kedudukan setelah menerima umpan silang terukur dari Paulo Dybala. Abraham menanduk bola dengan sempurna ke sudut gawang dan mengalahkan Anthony Moris, yang sebelumnya tampil sangat baik di bawah mistar gawang.

3. Lorenzo Pellegrini (Gelandang)

Lorenzo Pellegrini, kapten AS Roma, memainkan peran yang sangat vital dalam mengatur ritme permainan di lini tengah. Meskipun tidak mencetak gol, Pellegrini berperan sebagai penghubung antara lini belakang dan serangan, mengalirkan bola dengan tenang dan tepat. Ia juga beberapa kali memberikan umpan-umpan kunci kepada Paulo Dybala dan Tammy Abraham, yang menghasilkan beberapa peluang. Pellegrini menunjukkan kemampuan teknis yang luar biasa dengan visi permainan yang sangat tajam, dan meski Roma kesulitan mengatasi pertahanan Union, dia tetap menjadi pemain yang banyak terlibat dalam menciptakan peluang.

Taktik Dan Strategi

Union Saint-Gilloise tampil dengan formasi 4-3-3 yang sangat terorganisir di lini tengah dan pertahanan. Mereka lebih memilih bermain bertahan dengan rapat dan mengandalkan serangan balik cepat. Christian Burgess dan Anderson Esiti memainkan peran kunci di lini tengah, menghalau banyak serangan Roma dan memutus alur permainan tim tamu. Sementara itu, pemain sayap seperti Jérémy Doku dan Karel Wijnants memberikan ancaman melalui kecepatan mereka dan kemampuan untuk menciptakan peluang.

Meskipun dominasi bola lebih banyak dikuasai oleh Roma, Union Saint-Gilloise tetap menunjukkan kualitas permainan yang impresif, mengandalkan serangan balik yang cepat dan permainan langsung. Gol pertama mereka adalah contoh sempurna dari taktik ini, di mana mereka berhasil memanfaatkan ketidakhadiran Roma di pertahanan dan menyelesaikan serangan dengan tenang.

Roma, seperti biasa, lebih banyak menguasai bola dengan formasi 3-4-2-1. José Mourinho menekankan pentingnya penguasaan bola dan menyerang melalui serangan balik yang cepat. Paulo Dybala dan Lorenzo Pellegrini menjadi pengatur serangan utama, sementara Tammy Abraham berperan sebagai target man di lini depan. Namun, mereka kesulitan menembus pertahanan Union yang rapat dan terorganisir.

Mourinho kemudian melakukan perubahan dengan memasukkan Nicolo Zaniolo, yang memberikan variasi dalam serangan Roma. Meskipun berhasil menyamakan kedudukan, Roma gagal memanfaatkan beberapa peluang untuk meraih kemenangan.

Kesimpulan

Pertandingan antara Union Saint-Gilloise dan AS Roma yang berakhir imbang 1-1 di Liga Europa ini menampilkan intensitas tinggi dan permainan yang seimbang dari kedua tim. Union Saint-Gilloise, meski tidak diunggulkan, tampil luar biasa dengan pertahanan yang solid dan serangan balik yang tajam. Pemain kunci seperti Anthony Moris, yang tampil gemilang di bawah mistar gawang, serta Deniz Undav yang mencetak gol pertama, memberikan kontribusi besar dalam menahan imbang tim kuat seperti Roma.

Di sisi lain, AS Roma meskipun mendominasi penguasaan bola, kesulitan menembus pertahanan Union. Pemain seperti Paulo Dybala dan Tammy Abraham menunjukkan kualitas mereka, namun keduanya harus puas dengan hanya mencetak satu gol yang menyamakan kedudukan.

Hasil imbang ini sangat menggambarkan betapa ketatnya pertandingan antara dua tim dengan filosofi yang berbeda. Union Saint-Gilloise memberikan kejutan dengan ketangguhan dan semangat juang mereka, sementara Roma, meskipun lebih unggul dalam hal kualitas pemain dan pengalaman Eropa, harus memperbaiki penyelesaian akhir mereka. Simak terus jangan sampai ketinggalan untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang sepak bola menarik lainya hanya dengan klik FOOTBALL STRIDE.