Kabar Terbaru dari Timnas Indonesia: Shayne Pattynama dan Buriram United?

Bagikan

Shayne Pattynama, bek kiri andalan Timnas Indonesia, dikabarkan akan segera bergabung dengan Buriram United, salah satu klub terbesar dan terkuat di Liga Thailand.

Kabar-Terbaru-dari-Timnas-Indonesia,-Shayne-Pattynama-dan-Buriram-United

Kabar ini mencuat pada Mei 2025 dan menarik perhatian penggemar sepak bola, terutama di Indonesia, karena membawa dampak signifikan bagi karier profesional sang pemain serta bagi perkembangan sepak bola Indonesia sendiri. Berikut ini, kami akan memberikan info menarik dari dunia olahraga sepak bola di tanah air dan tentunya di FOOTBALL ONLY.

tebak skor hadiah pulsa

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Latar Belakang dan Perjalanan Karier Pattynama

Shayne Elian Jay Pattynama lahir di Lelystad, Belanda, pada 11 Agustus 1998. Meski lahir dan besar di Eropa, ia memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang berasal dari Maluku Tengah, khususnya Pulau Haruku. Pattynama memulai karier sepak bolanya di akademi SV Lelystad ’67 saat berusia enam tahun, lalu sempat menimba ilmu di akademi terkenal Ajax Amsterdam dan FC Utrecht.

Dalam karier profesionalnya, Pattynama pernah memperkuat beberapa klub di Eropa seperti Jong Utrecht dan Telstar di Liga Belanda, kemudian Viking FK di Norwegia, serta KAS Eupen di Belgia. Ia dikenal sebagai pemain yang tangguh di posisi bek kiri dengan kemampuan membantu serangan dan solid dalam bertahan.

Pada awal 2023, Pattynama resmi menjadi warga negara Indonesia dan memilih memperkuat Timnas Indonesia. Debut internasionalnya terjadi pada Juni 2023 melawan Argentina. Ia sempat mencetak gol pertamanya untuk Timnas pada November 2023 dalam ajang kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 melawan Irak.

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Kepastian Transfer Shayne Pattynama Ke Buriram United

Kepastian-Transfer-Shayne-Pattynama-Ke-Buriram-United

Bek kiri berusia 26 tahun ini saat ini sedang dalam proses penyelesaian transfernya ke Buriram United setelah resmi mengakhiri kontrak dengan klub Belgia, KAS Eupen, pada awal Mei 2025. Meskipun kontrak awalnya seharusnya berlaku hingga Juni 2026. Manajemen dan Pattynama secara bersama-sama memutuskan untuk mengakhiri kerja sama yang telah berjalan sejak Februari 2024. Keputusan ini membuat Pattynama berstatus bebas transfer sehingga sejumlah klub dari Liga Indonesia dan luar negeri termasuk klub Thailand tertarik merekrutnya.

Buriram United sendiri merupakan klub yang sangat dominan di Liga Thailand. Telah menjadi juara secara beruntun sejak musim 2021/2022 hingga Musim 2024/2025. Mereka berminat merekrut Pattynama untuk mengisi kuota pemain ASEAN di klub tersebut. Terutama sebagai pengganti Jefferson Tabinas yang dikabarkan akan dilepas musim depan.

Baca Juga: Leroy Sane Siap Kembali Ke Premier League, Arsenal Dapat Angin Segar!

Dampak Kerugian Bagi Timnas Indonesia

Pindah ke Buriram United merupakan langkah strategis dalam karier Pattynama. Terutama karena klub tersebut secara rutin berpartisipasi di AFC Champions League, kompetisi terbesar di Asia yang menawarkan tingkat persaingan sangat tinggi. Dengan bergabung ke klub yang menjadi juara beruntun Liga Thailand. Pattynama berkesempatan menjaga dan meningkatkan level kompetisinya secara berkelanjutan. Hal ini juga akan sangat bermanfaat bagi kontribusinya di Timnas Indonesia.

Buriram United dikenal sebagai salah satu klub terbaik di Asia Tenggara dengan fasilitas kelas dunia dan lingkungan kompetitif yang ketat. Hal ini dapat memberikan pengalaman baru dan tantangan bagi Pattynama. Keunggulan dari regulasi Thai League yang fleksibel terkait kuota pemain ASEAN juga memudahkan transfer ini terealisasi tanpa kendala administratif.

Meski demikian, ada beberapa tantangan yang mesti dihadapi Pattynama jika benar-benar menerima tawaran Buriram United. Salah satunya adalah perbedaan tingkat kompetisi yang cukup signifikan antara Liga Thailand dan berbagai liga top Eropa tempat ia sebelumnya bermain, seperti Belanda dan Norwegia. Hal ini bisa menjadi potensi hambatan perkembangan kariernya di level tertinggi dunia sepak bola karena karakter kompetisi yang berbeda dan tingkat eksposur yang cenderung lebih rendah di luar Eropa.